SILATURAHMI IDUL FITRI 1440 H

Warga Atikan Kecamatan Sukahening

KEGIATAN RUTIN KKG

Kegiatan KKG Tahun 2015

KEGIATAN RUTIN KKG

Kegiatan KKG Tahun 2016

KEGIATAN RUTIN KKG

Kegiatan KKG Tahun 2016

KEGIATAN RUTIN KKG

Sosialisasi Program PKB Mandiri Tahun 2017

KEGIATAN RUTIN KKG

Sosialisasi Program PKB Mandiri Tahun 2017

KEGIATAN RUTIN KKG

Pelaksanaan Program PKB Mandiri Tahun 2017

PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013

Induk Klaster SD Negeri 1 Kiarajangkung

VISITASI FK3G KAB. TASIKMALAYA

SDN Kudadepa, Tanggal 23 Februari 2021

HALAL BIHALAL KKG GUGUS 1 SUKAHENING

Saung Panyawah, Tanggal 21 Mei 2022

Senin, 07 Agustus 2017

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Seperti kita ketahui bersama bahwa pada pelaksanaan UKG tahun 2015 yang lalu sudah ditindaklanjuti dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Sasaran dan tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik.



Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015 dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Tahun 2017 (edisi revisi) bagi Guru ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat khususnya dan semua guru pada umumnya untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

Modul PKB Guru Pembelajar ini disusun sebagai bentuk fasilitasi bagi guru guna meningkatkan wawasannya mengenai karakteristik siswa, permasalahan siswa,potensi siswa,dan kesulitan belajar siswa beserta cara mengatasinya. Perbedaannya dengan modul tahun lalu (2016) antara lain adalah pada tahun 2017 modul ini telah mengintegrasikan nilai-nilai utama karakter pada Gerakan PPK dalam rangka mendukung implementasi Gerakan PPK di sekolah dan kelas serta pengembangan soal. Penerapan nilai-nilai utama karakter pada PPK tersebut terintegrasi dalam komponen kegiatan pembelajaran.

Berikut link untuk download Modul dan Perangkat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Tahun 2017.

Modul dan Perangkat PKB Guru Tahun 2017 (Edisi Revisi)

Modul PKB untuk Sekolah Dasar (SD):

1. SD Kelas Bawah Download

2. SD Kelas Tingggi Download


LK 1.2 KKF Kelas Tinggi

LK 1.2 (Komunikasi Verbal dan Nonverbal)

 

1)     Pelajari materi komunikasi verbal dan nonverbal!

2)     Masukkan ke dalam tabel perbedaan antara komunikasi verbal dan nonverbal!

3)     Jelaskan tiga hal perbedaan antara komunikasi verbal dan nonverbal!

No.

Komunikasi Verbal

Komunikasi Nonverbal

1

 

 

2

 

 

3

 

 

 

 

 

LK 1.1 KKF Kelas Tinggi

LK 1.1 (Komunikasi dalam Pembelajaran)

 

1)     Pelajari materi tentang Hubungan antara Manusia dan Komunikasi!

2)     Jawab pertanyaan di bawah ini dalam kotak yang sudah disediakan!

3)     Jelaskan yang dimaksud dengan pernyataan, “pembelajaran akan berjalan dengan efektif bila adanya komunikasi yang baik.”

 

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pembelajaran Tematik

PEMBELAJARAN TEMATIK merupakan implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dasar pertimbangan pelaksanaan pembelajaran tematik ini merujuk pada tiga landasan, yaitu: landasan filosofis, psikologis, dan yuridis.


Ditinjau dari pengertiannya, pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru pada saat seseorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Menurut Yunanto (2004:4), “Pembelajaran merupakan pendekatan belajar yang memberi ruang kepada anak untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar.”
“Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraa” Depdiknas (2007:226). Selanjutnya menurut Kunandar (2007:311), “Tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.” Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pemmbelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka.
Pembelajaran tematik dikemas dalam suatu tema atau bisa disebut dengan istilah tematik. Pendekatan tematik ini merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, kemahiran dan nilai pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dengan kata lain pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).
Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama peserta didik dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. Tema dalam pembelajaran tematik menjadi sentral yang harus dikembangkan. Tema tersebut diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya: 1) peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2) Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama; 3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; 5) Peserta didik lebih mampu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; 6) Peserta didik mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain; 7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Pembelajaran tematik mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri. Adapun ciri khas pembelajaran tematik di antaranya: 1) pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa sekolah dasar; 2) kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran tematik bertitik tolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4) membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 5) menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik di lingkungannya; dan 6) mengembangkan keterampilan sosial siswa, misalnya: kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Penggabungan beberapa kompetensi dasar, indikator serta isi mata pelajaran dalam pembelajaran tematik akan terjadi penghematan karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan merupakan tujuan akhir. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi pelajaran secara utuh pula. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
Menurut Kunandar (2007:315), Pembelajaran tematik mempunyai kelebihan yakni:
  1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
  2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
  3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
  4. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan yang dihadapi.
  5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
  6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
  7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Selain kelebihan di atas pembelajaran tematik memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pembelajaran tematik tersebut terjadi apabila dilakukan oleh guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.
Kepustakaan:
Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta.
Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) da Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Yunanto, Sri Joko. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: Grasindo.

Kamis, 03 Agustus 2017

LK 03 KKF Kelas Tinggi

LK 03: Dinamika Kehidupan global

 

Petunjuk:

1.      Setelah Anda membaca dengan cermat seluruh uraian yang ada, diharapkan Anda akan lebih meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan lembar kegiatan.

2.      Kerjakan lembar kerja pada kolom yang disediakan. Anda diperkenankan untuk diskusi bersama teman sejawat.

 

Dinamika kehidupan global menyebabkan perubahan pada semua aspek kehidupan.

a.       Berikan contoh perubahan di berbagai bidang!

b.      Identifikasilah masalah yang muncul dari perubahan tersebut!

c.       Berikan solusi/alternatif pemecahan masalah!

 

Bidang

Contoh perubahan

Masalah dan solusinya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selasa, 01 Agustus 2017

LK 01 KKF Kelas Tinggi

LK 01. Identifikasi materi pelajaran dan nilai karakter

 

Tujuan:

Melalui diskusi, peserta dapat mengidentifikasi materi dan nilai karakter berbagai mata pelajaran dalam sebuah subtema.

 

Petunjuk:

1.      Buatlah kelompok kecil.

2.      Diskusikan muatan mata pelajaran yang bisa dikaitkan dengan tema!

3.      Presentasikan dan buatlah laporan hasil diskusi!

 

Di Sekolah Dasar pelaksanaan pembelajarannya menggunakan pendekatan tematik dengan tema sebagai pemersatunya. Cobalah identifikasi materi dan nilai karakter yang ingin dibangun dari berbagai muatan pelajaran yang bisa dipadukan dengan tema berikut:

 

Tema: Sumber Daya Alam

Subtema: Pemanfaatan sumber daya alam secara bijak

Muatan mata pelajaran

Indikator materi

Nilai karakter yang dibangun